Dyan Sunu Prastowo Sutradarai Remember The Flavor
Tayang 15 Februari Mendatang
Mengkritisi karya perdana, memang harus berhati-hati karena memang banyak sisi humanis dan teknis yang harus diindahkan oleh filmcritic.
Artikel kali ini paling tidak yang harus penulis dukung adalah semangat humanisnya secara tim yang terlihat memang sangat brotherhood banget dan itu pun terlihat saat Prescon dilanjutkan Presscreening dan Gala Premier Film nasional yang berdalih agar bisa marketable kembali Indonesia punya film yang berbahasa asing.
Remember The Flavor walau ada judul kedua bertajuk Biarkan Rasa itu Memiliki tetap saja terasa kurang pas bagi pengagum Bahasa Indonesia, mengapa tidak Rasa itu Memiliki atau Cinta itu Punya Rasa, atau apalah yang jelas setelah From London To Bali ataukah The Promise, Pinky Promise, The Chocolate Chance dan masih puluhan lagi yang sudah turun layar.
Sudah teknis yaa ? Gimana dengan yang lain ? Dari judul coba perhatikan hasil pengambilan gambar drone tau itu tidak dari drone y terlihat tidak profesional dan asal jadi sehingga tidak elok ditonton.
Alur editing memang masih kurang pas saat penonton di ajak melompat-lompat tanpa memerhatikan ritme dari Melodi dan perjalanannya sendiri sehingga mengingatkan dengan film sebelumnya.
Masukan untuk Dyan memang untuk karya perdananya ini memang harus lebih kepada packaging skenario yang harus seindah kalimat yang terlontar dari Ence Bagus yang berperan sebagai Arya Tanu. Walau sebagai pembantu pria tapi kalau ditambah scene dan dialognya menemani Dimas pasti akan terasa imbang dengan dialog yang panjang Melodi dan Arnesti.
Apakah betul Cinta itu menapak banyak hal yang harus diingat kala merindu ?
Kisah yang pernah terajut manis akan romansa indah bersama orang-orang yang dicintai tanpa status yang jelas-jelas tapi tiba-tiba tanpa sadar sosok manis yang mendengarkan seloroh Melodi adalah kekinian sang cowok yang beruntung, mengapa ?
Awal film Anda akan dibuat teringat dengan Yogyakarta dengan lantunan lirik Katon KLa dan lagu romantis dari Andra & The BackBone berjudul Panah Takdir yang ditulis oleh Melodi.
Banyak lagi pemain lainnya yang mendukung yaitu Verdi Solaiman, Djenar Maesa Ayu, Tegar Satrya, Hakiem Aziz, Gloria Marina dan lainnya.
Menarik tampilan poster karena senyum sumringah dari Tarra, naskah film yag ditulis oleh Ratih Kumala kemudian di adaptasi ke novel oleh Fei dari kacamata Dimas termasuk Ost. Panah Takdir dari Andra And The Backbone menjadi kekuatan film ini untuk Anda yang sudah kehilangan rasa dalam hubungan sebelum pernikahan atau justeru saat sudah melewati 10 tahun rumah tangga Anda sehingga pas jadi tontonan Anda bersama pasangan.
Sinopsis:
Pernahkah kamu merasa justru bisa terbuka dengan orang asing?
Inilah yang terjadi pada Arnesti dan Melodi, dua orang yang tidak saling mengenal dan bertemu secara tak sengaja di kereta. Melodi, yang sedang dalam perjalanan pulang ke Jogja setelah 3 tahun meninggalkan kota tersebut, menceritakan kisah cintanya kepada Arnesti di sepanjang perjalanan.
Melodi dan Dimas, dua sahabat sejak kecil yang sebetulnya saling mencintai. Dimas putra pemilik kedai es krim Mirasa, sedangkan Melodi adalah gadis yang berambisi menjadi penyanyi. Apapun yang Melodi inginkan, Dimas akan menjadi orang pertama yang mendukungnya.
Sayangnya Melodi terlalu egois untuk mengakui bahwa ia membutuhkan Dimas, sedangkan Dimas berusaha terlalu keras meyakinkan Melodi bahwa cintanya pantas diterima.
Melodi yang agresif menggapai mimpinya sebagai penyanyi, telah memecah belah keluarganya sendiri.
Ketika ia diusir oleh ibunya, satu-satunya orang yang mau menampung adalah Dimas. Cinta mereka bersemi, tetapi akankah bersatu?
Dont Miss It.......15 Februari Nyoblos & Nonton...............
Mengkritisi karya perdana, memang harus berhati-hati karena memang banyak sisi humanis dan teknis yang harus diindahkan oleh filmcritic.
Artikel kali ini paling tidak yang harus penulis dukung adalah semangat humanisnya secara tim yang terlihat memang sangat brotherhood banget dan itu pun terlihat saat Prescon dilanjutkan Presscreening dan Gala Premier Film nasional yang berdalih agar bisa marketable kembali Indonesia punya film yang berbahasa asing.
Remember The Flavor walau ada judul kedua bertajuk Biarkan Rasa itu Memiliki tetap saja terasa kurang pas bagi pengagum Bahasa Indonesia, mengapa tidak Rasa itu Memiliki atau Cinta itu Punya Rasa, atau apalah yang jelas setelah From London To Bali ataukah The Promise, Pinky Promise, The Chocolate Chance dan masih puluhan lagi yang sudah turun layar.
Sudah teknis yaa ? Gimana dengan yang lain ? Dari judul coba perhatikan hasil pengambilan gambar drone tau itu tidak dari drone y terlihat tidak profesional dan asal jadi sehingga tidak elok ditonton.
Alur editing memang masih kurang pas saat penonton di ajak melompat-lompat tanpa memerhatikan ritme dari Melodi dan perjalanannya sendiri sehingga mengingatkan dengan film sebelumnya.
Masukan untuk Dyan memang untuk karya perdananya ini memang harus lebih kepada packaging skenario yang harus seindah kalimat yang terlontar dari Ence Bagus yang berperan sebagai Arya Tanu. Walau sebagai pembantu pria tapi kalau ditambah scene dan dialognya menemani Dimas pasti akan terasa imbang dengan dialog yang panjang Melodi dan Arnesti.
Apakah betul Cinta itu menapak banyak hal yang harus diingat kala merindu ?
Kisah yang pernah terajut manis akan romansa indah bersama orang-orang yang dicintai tanpa status yang jelas-jelas tapi tiba-tiba tanpa sadar sosok manis yang mendengarkan seloroh Melodi adalah kekinian sang cowok yang beruntung, mengapa ?
Awal film Anda akan dibuat teringat dengan Yogyakarta dengan lantunan lirik Katon KLa dan lagu romantis dari Andra & The BackBone berjudul Panah Takdir yang ditulis oleh Melodi.
Banyak lagi pemain lainnya yang mendukung yaitu Verdi Solaiman, Djenar Maesa Ayu, Tegar Satrya, Hakiem Aziz, Gloria Marina dan lainnya.
Menarik tampilan poster karena senyum sumringah dari Tarra, naskah film yag ditulis oleh Ratih Kumala kemudian di adaptasi ke novel oleh Fei dari kacamata Dimas termasuk Ost. Panah Takdir dari Andra And The Backbone menjadi kekuatan film ini untuk Anda yang sudah kehilangan rasa dalam hubungan sebelum pernikahan atau justeru saat sudah melewati 10 tahun rumah tangga Anda sehingga pas jadi tontonan Anda bersama pasangan.
Sinopsis:
Pernahkah kamu merasa justru bisa terbuka dengan orang asing?
Inilah yang terjadi pada Arnesti dan Melodi, dua orang yang tidak saling mengenal dan bertemu secara tak sengaja di kereta. Melodi, yang sedang dalam perjalanan pulang ke Jogja setelah 3 tahun meninggalkan kota tersebut, menceritakan kisah cintanya kepada Arnesti di sepanjang perjalanan.
Melodi dan Dimas, dua sahabat sejak kecil yang sebetulnya saling mencintai. Dimas putra pemilik kedai es krim Mirasa, sedangkan Melodi adalah gadis yang berambisi menjadi penyanyi. Apapun yang Melodi inginkan, Dimas akan menjadi orang pertama yang mendukungnya.
Sayangnya Melodi terlalu egois untuk mengakui bahwa ia membutuhkan Dimas, sedangkan Dimas berusaha terlalu keras meyakinkan Melodi bahwa cintanya pantas diterima.
Melodi yang agresif menggapai mimpinya sebagai penyanyi, telah memecah belah keluarganya sendiri.
Ketika ia diusir oleh ibunya, satu-satunya orang yang mau menampung adalah Dimas. Cinta mereka bersemi, tetapi akankah bersatu?
Dont Miss It.......15 Februari Nyoblos & Nonton...............
Komentar
Posting Komentar