Sang MartiL; Jadi Debut Idealis Helfi Kardit

Naik Kelas & Makin Dewasa

Tidak cukup hanya saja  inspiratif tapi juga menjadi referensi kemajemukan bagi Indonesia.

Kali ini seorang Helfi Kardit mencoba mengukir sejarah pasca Anda menikmati film Tanda Tanya milik Hanung Bramantyo tentang kemajemukan dan keberagaman.

Penulis sempat berbincang ringan dengan Helfi yang kembali mempertontonkan produktivitasnya sebagai sineas cerdas dan terbilang unik di pentas perfilman nasional. "Dulu film ini punya banyak judul seperti Musuh Negara, Syuhada, Jihad atau yang lain tapi sejak skenario yang saya tulis sendiri kepada Chand Parwez dari Starvision mengusulkan menjadi Sang Martil dan saya setuju," papar Helfi.

"Supremasi hukum menjadi benang merah dari film ini, saya sebagai muslim menilik pengertian Jihad yang mengajarkan tentang pengorbanan dan ini membuat kegelisahan tersendiri dan membuat miris dengan banyaknya konflik keagamaan. Sang Martil ini adalah potret realitas dari kacamata saya bahwa apapun itu pasti generasi muda yang menjadi korban. Film ini saya buat untuk membangun dan mempertahankan terus kerukunan umat beragama di Indonesia. Saya tegaskan bahwa ini bukan film religi," seloroh cerdas Helfi Kardit yang menurut redaksi 'naik kelas' 4 tingkat melampaui film-film lainnya.

Helfi menegaskan penantiannya yang sudah sejak 4 tahun yang lalu pasca ia menggarap Mengaku Rasul, akhirnya ia utarakan rasa bangganya dan berterima kasih kepada Chand Parwez Servia yang mau menerima ide gila dan mau mengapresiasi karyanya kali ini.

Redaksi memang terpana dan teringat dengan film Helfi berjudul Detik Terakhir yang melahirkan Cornelia Agatha dan kali ini ia kembali mencetak rising star bernama Adipati Dolken.

"Ia bintang masa depan dan saya suka dengan totalitasnya dalam film ini," puji Helfi.

Menarik juga Anda ketahui saat prescon sesaat setelah presscreening beberapa menit yang lalu. Ada pengakuan menarik dari Adi Kurdi bahwa ia sudah sering  menerima tawaran main film tapi tidak punya skenario tapi menurutnya justeru saat Helfi membawakan skenario dan ia baca dan langsung suka,

"Ini yang saya suka dari film ini setelah vakum 4 tahun tidak main lagi dan bisa kembali bermain dan bertemu dengan murid saya, Ray Sahetapy selain Titi Qadarsih, Tio Pakusadewo. Apalagi ada banyak pemain-pemain muda seperti Adipati Dolken, Nadine Alexandra dan Widy Vierra serta lainnya," jelas Adi Kurdi lugas.

Sang Martil juga meng-elaborasi akting dari Fauzan Smith, Ganindra Bimo bersama bintang senior seperti Jamal Mirdad, Astri Nurdin sebagai cameo.

Sinopsis:
Anda akan berjumpa dengan kisah menarik dari Rangga (Adipati Dolken) yang baru keluar dari penjara setelah di potong tahanan karena membunuh adik dari bos preman, Rambo (Tio Pakusadewo) dan berhasil mampir sementara di rumah Jerry rivalnya (Ray Sahetapy).

Rangga adalah anak yatim piatu dari sebuah panti asuhan yang terpaksa dikuasai oleh bos preman, Rambo.

Ada kisah cinta beda agama, Rangga yang bersimpati dengan Cinta (Nadine Alexandra) yag menjadi korban perkosaan sama seperti adik panti yang diperankan oleh Widi Vierra.

Siapa yang menjadi Sang Martil ? Apakah Adipati harus menguras air mata Anda seperti di film-filmnya sebelumnya ?

Komentar

Postingan Populer